Sabtu, 26 November 2011

METODE PENELITIAN EXPERIMEN SEMU (QUASI-EXPERIMENTAL RESEARCH)

METODE PENELITIAN EXPERIMEN SEMU (QUASI-EXPERIMENTAL RESEARCH)
Pengertian Penelitian Eksperimen
Penelitian dengan melakukan percobaan terhadap kelompok eksperimen, kepada tiap kelompok eksperimen dikenakan perlakuan-perlakuan tertentu dengan kondisi-kondisi yang dapat di kontrol disebut penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat (cause and effect relationship), dengan cara mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebih kondisi eksperimen. Hasilnya dibandingkan dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan.
Metode Kuasi - Eksperimental
Salah satu tujuan ilmu ialah melakukan prediksi. Cara yang terbaik untuk menemukan prediksi ialah eksperimen. Dalam kehidupan yang sebnenarnya, sukar kita mengelompokan orang sekehendak kita. Dari sinilah muncul metode kuasi eksperimental. Penelitian kuasi eksperimental mempunyai dua ciri. Pertama peneliti tidak mampu meleletakkan secara random pada kelompok eksperimental atau kelompok kontrol. Yang dapat dilakukan peneliti adalah mencari kelompok subjek yang diterpa variabel bebas, dan kelompok subjek lain yang tidak mengalamai variabel bebas. Kedua, peneliti tidak dapat menggunakan variabel bebas kapan dan kepada siapa saja yang dikehendakinya. Cirri kesatu dan kedua tentu saja menyulitkan kita untuk menetapkan hubungan kausal diantara variabel-variabel. Tetapi kita dapat mendeteksi hubungan kausal ini bila kita berhasil mengurangi variabel luar yang meragukan. Dalam penelitian kuasi eksperimental, variabel luar ini disebut sebagai ancaman pada validitas internal dan validitas eksternal.
Pada penelitian eksperimen murni kelompok subjek penelitian ditentukan secara acak, sehingga akan diperoleh kesetaraan kelompok yang berada dalam batas-batas fluktuasi acak. Namun, dalam dunia pendidikan khususnya dalam pebelajaran, pelaksanaan penelitian tidak selalu memungkinkan untuk melakukan seleksi subjek secara acak, karena subjek secara alami telah terbentuk dalam satu kelompok utuh (naturally formed intact group), seperti kelompok siswa dalam satu kelas. Kelompok-kelompok ini juga sering kali jumlahnya sangat terbatas. Dalam keadaan seperti ini kaidah-kaidah dalam penelitian eksperimen murni tidak dapat dipenuhi secara utuh, karena pengendalian variabel yang terkait subjek penelitian tidak dapat dilakukan sepenuhnya, sehingga penelitian harus dilakukan dengan menggunakan intact group. Penelitian seperti ini disebut sebagai penelitian kuasi eksperimen (eksperimen semu). Jadi penelitian kuasi eksperimen menggunakan seluruh subjek dalam kelompok belajar (intact group) untuk diberi perlakuan (treatment), bukan menggunakan subjek yang diambil secara acak.
 Tidak adanya pengacakan dalam menentukan subjek penelitian memungkinkan untuk munculnya masalah-masalah yang terkait dengan validitas eksperimen, baik validitas internal maupun eksternal. Akibatnya, interpreting and generalizing hasil penelitian menjadi sulit untuk dilakukan. Oleh karena itu, limitasi hasil penelitian harus diidentifikasi secara jelas dan subjek penelitian perlu dideskripsikan. Agar Generalizability dari hasil penelitian dapat ditingkatkan, maka representativeness dari subjek harus diargumentasikan secara logis. Untuk validitas internal, peneliti harus berusaha membangun derajat ekuivalen (the degree of equivalence) diantara kelompok kelompok subjek dengan mempertimbangkan karakterkarakter atau variabel-variabel yang mungkin juga sangat berkaitan dengan variabel eksperimen.
 Macam-Macam Desain Penelitian Kuasi Eksperimen adalah sebagai berikut :
Posttest Only, Non-Equivalent Control Group Design
 Desian penelitian ini terdiri dari satu atau beberapa kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol. Kelompok yang digunakan merupakan intact group dan dependent variable diukur satu kali, yaitu setelah perlakuan eksperimen diberikan.
Contoh :
 Efek pendekatan instruksional berbeda terhadap performance siswa kelas delapan dalam ujian praktek laboratorium sains.
Pretest-Posttest, Non-Equivalent Control Group Design
Desain penelitian ini tidak berbeda banyak dengan desain penelitian sebelumnya. Desain ini dibedakan dengan adanya pretest sebelum perlakuan diberikan. Karena adanya pretest, maka pada desain penelitian tingkat kesetaraan kelompok turut diperhitungkan. Pretest dalam desain penelitian ini juga dapat digunakan untuk pengontrolan secara statistik (statistical control) serta dapat digunakan untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap capaian skor (gain score)
Desain Time Series
 Desain time series sebagai kuasi eksperimen memiliki ciri adanya pengukuran yang berulang-ulang, baik sebelum maupun sesudah perlakuan terhadap satu atau beberapa intact group,
Variasi dalam Time Series Design
 Variasi terhadap Time Series Design dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah:
Single Subject Design
 Pada umumnya penelitian pendidikan menggunakan subjek penelitian dalam bentuk kelompok (kelas). Penelitian seperti ini akan memberikan hasil yang menggambarkan keadaan satu atau beberapa kelompok, tidak menggambarkan keadaan individual dalam kelompok tersebut. Pada situasi eksperimen tertentu, perlakuan perlu diberikan hanya pada satu individu saja. Penelitian seperti ini disebut sebagai penelitian singlesubject. Penelitian ini sangat berguna bagi guru yang sedang melaksanakan penelitian terhadap individual siswa, misalnya dalam melakukan penelitian bimbingan dan konseling atau dalam melakukan rehabilitasi dan terapi fisik yang perlakuannya hanya diberikan pada satu individu saja.
 Desain single subject umumnya menggunakan pengukuran yang berulang dan hanya mengimpleentasikan variabel bebas tunggal yang diharapkan dapat merubah hanya satu variabel terikat. Pengukuran variabel dilakukan pada kondisi normal yang disebut baseline.
Daftar Rujukan
 Ary, D; Jacobs, L.C. dan Razax’ich, A., 1979, Introduction to Research in Education, New York: Holt, Rinehart and Winston
 Creswell J.W ., 1994, Research Design: Qualitative and Quantitative Approaches, Sage Publication, Thousen Oaks.
 Wierma W., 1995, Research Methods in Education: An Introduction, Allyn and Bacon, Boston.
 Borg, W.R. and Gall, M.D. (1983). Educational Research: An Introduction. London: Longman, Inc.
 Dick, W. And Carey, L. (1996). The Systematic Design of Instruction. New York: Harper Collin Publishers.
 Kempp, J.E. (1977). Instructional Design. Belmont: Fearon Tilman Publishers, Inc.
 Leasing, C.B., Polloock, J., and Reigeluth, C.M. (1992). Instructional Design Strategies and Tactic. New Jersey: Educational Technolog Publishers
 Sutopo, A.H. (2003). Multimedia Interaktif dengan Flash. Yogyakarta: Graha Ilmu.

2 komentar:

  1. Terimakasih informasinya sangat bermanfaat.

    BalasHapus
  2. tulisan blognya sebenarnya mengganggu. terlalu padat dan besar semua, jadi tidak jelas

    BalasHapus